Siti Aisyah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

KESABARAN SEORANG ISTRI (Bagian 10)

Tantangan menulis gurusiana hari ke-60

KESABARAN SEORANG ISTRI

(Bagian 10)

Tak terasa perjalanan waktu begitu cepat. Tiga tahun sudah Andi berpisah dari Vina. Sekarang ia merasakan bagaimana beratnya beban dan tanggung jawab yang dipikulnya. Ibunya tetap menjadi tanggung jawabnya. Andi kini dalam keadaan bingung karena ia harus membiayai ibunya untuk cuci darah sebulan sekali secara rutin. Ia masih tetap berusaha bekerja mengumpulkan rupiah demi rupiah setiap harinya. Dewi pun menyadari keadaanya sekarang. Kini ia mempunyai toko kue. Ia berjualan kue-kue untuk memenuhi kebutuhannya. Bahkan menerima pesanan. Biar bagaimana pun hidup harus dijalani. Selama ini ia sudah menyusahkan kakaknya. Ia bertekad akan mencari penghasilan sendiri untuk dirinya dan anaknya.

Di tengah kegundahan dan keresahan hatinya, barulah Andi beusaha mendekatkan diri kepada Tuhan. Ia kini mulai rajin datang ke masjid untuk sholat berjamaah bahkan mendengarkan kajian dari para ustadz. Seperti yang ia lakukan sekarang untuk berjamaah shalat Asar. Ia menyadari bahwa banyak dosa-dosa yang ia telah dilakukan terutama kepada Nissa, mantan istrinya. Pantaslah kalau ia mendapat hukuman seperti ini.

Usai sholat Asar, pak ustadz memberikan tausiah. Di akhir tausiah pak ustadz memberikan ucapan terima kasih kepada jamaah yang telah memberiakan infaq dan sedekahnya untuk masjid.

“Saya mewakili pengurus Masjid Darunnajah mengucapkan terima kasih kepada para jamaah yang telah memberikan infaq dan sedekahnya untuk kemakmuran masjid ini. Terima kasih juga kepada Ibu Nissa yang telah menyumbangkan karpet dan mukena untuk masjid ini. Semoga Allah lah yang akan membalas amal baik dari Ibu Nissa dan dari para jamah masjid ini.” ujar pak ustadz.

“Aamiin ya robbal ‘aalamiin.” serentak para jamaah mengaminkan.

Andi yang sejak tadi mendengar tausiah pak ustadz, sempat kaget mendengar disebut nama Nissa.

“Nissa? Apakah Nissa mantan istriku?”seru bathinnya.

Setelah shalat, para jamaah satu persatu meninggalkan masjid. Andi masih tetap di dalam masjid. Di barisan belakang tampak masih ada beberapa jamaah perempuan dan seorang anak kecil berusia sekitar 6 tahun yang sedang berdoa. Doanya terdengar sampai ke telinga Andi.

“Ya Allah, ampunilah dosaku. Sayangi ibuku. Ya Allah, aku ingin bertemu ayahku. Aku kangen ayahku. Dimana pun ayahku berada lindungi ayahku, Ya Allah. Aamiin.” doa anak itu.

Andi yang masih duduk di dalam masjid, tak terasa meneteskan air mata mendengar doa anak kecil tersebut. Ia membayangkan mungkin usia anaknya sekarang sebaya dengan anak itu. Tak tahan Andi ingin menyapa anak itu, ia pun menghampiri dan menyapanya.

“Nak, siapa namamu?”

“Namaku Aulia,Om.”

“Tadi om dengar kamu berdoa untuk ayah kamu? Memang ayah kamu di mana? ”tanya Andi semakin penasaran.

“Kata ibu, sejak saya masih bayi ayah menyuruh ibu pergi. Tapi kata ibu, aku harus tetap mendoakan ayah agar ayah dilindungi Allah.”

Andi semakin penasaran kepada Aulia.

“ Aulia, nama ibu kamu siapa?”

“Nama ibuku, Ibu Nissa,Om.” lanjutnya lagi.

Deg. Hatinya langsung bergetar. Jantungnya berdebar kencang. Andi yang sejak tadi memperhatikan anak itu seakan-akan ada kontak bathin. Mulanya ia hanya mendengar doa-doanya sampai ia memperhatikan semua yang dikatakannya.

“Mungkinkah ini anakku?” hatinya terus bertanya-tanya. “

Bersambung.

Jumat , 29 Mei 2020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wow.. makin seru nih. Penasaran.

29 May
Balas

Terima kasih sudah membaca. Barokallah

30 May

Keren bun

30 May
Balas

Terima kasih bu suci sudah membaca. Barokallah

30 May
Balas

Terima kasih bu suci sudah membaca. Barokallah

30 May
Balas



search

New Post